Unsinkable Soul
Saya mengalami dilema terbesar yang dapat menggunjang masa depan saya...
saya harus mulai berfikir serius dan memilih kebahagiaan orangtua atau kebahagiaan saya!
saya selalu menjunjung tinggi kebahagiaan orangtua saya yang dimana selama ini selalu saya utamakan daripada kebahagiaan saya sendiri...
untung saja selama ini saya belum mengecewakan orangtua saya!
dan sekarang saya kembali dituntut untuk memilih...

dua tahun yang lalu saya dihubungi oleh orangtua saya dan mengatakan bahwa teman orangtua saya menyukai saya dan mau menjodohkan anaknya dengan saya!
pertama saya hanya tertawa mendengar gurauan tersebut yang saya kira hanya bercanda (saya berfikir kok bisa orang seperti saya diharapkan untuk menjadi menantunya padahal saya sangatlah bejad!)...
tapi semua itu serius...
dan saya menolak mentah-mentah...
tapi mama saya keukeuh banget dan karna saat itu saya baru saja memulai perantauan saya di Jogja dan mengalami shock dimana saya menyadari berpisah dengan orangtua terasa begitu menyedihkan dan berjanji untuk tidak melawan mereka lagi maka saya mengalah dan setuju untuk berkenalan.
selain itu orangtua saya bilang hanya mengenalkan dan tidak menjodohkan, terserah bagaimana kami nantinya...
lalu saya dikenalkan dengan seorang pria yang dari segi bibit, bebet, dan bobot sangat bagus dan memiliki masa depan yang cerah...
pria ini begitu gentleman, cakap, memiliki masa depan cerah, baik, dewasa, patuh pada aturan, agama, dan orangtua, tapi dia juga bisa diajak gila2an...
berkenalan dengan dirinya cukup menyenangkan tapi hati saya tetap tidak tertarik karena saat itu saya begitu menyayangi seseorang yang sudah lebih dulu mencuri hati saya (ceileh,...bahasa saya norak)

saya memberikan respon layaknya seorang teman biasa bukan lebih...
kami sering berhubungan via handphone dan dia juga sudah beberapa kali mengunjungi saya dijogja dan medan...
saya melihat dia begitu gentleman dalam menghadapi saya dan selama bersama saya dia jadikan saya putri...
itu menambah point dia sebagai lelaki yang didambakan semua wanita!
tapi saya menyadari sekalipun dia begitu sempurna tapi dia tidak menarik bagi saya!
saya merasa bersalah jika saya terus meladeni dia karna itu hanya menyakiti hatinya, sampai akhirnya saya menghindarinya...
saya fikir saya akan kehilangan atau menyesal, ternyata tidak, saya biasa2 saja, bahkan tak mempengaruhi saya...
tapi orangtua saya dan orangtua dia mengetahuinya dan mereka murka!
saya dimarah2in dan tidak diberi akses untuk dekat dengan orang lain!

loh...loh...???
saya bingung mengapa seperti ini bisa terjadi?
perjanjian awal hanya memperkenalkan mengapa berubah menjadi paksaan??
saya tak menyadari hubungan saya memberi kebahagiaan terhadap orangtua kami berdua dan mereka sangat berharap kami dapat dipersatukan!
dan ternyata pria itu juga berharap yang sama (saya dengar dari orangtuanya sendiri)..
jadi yang bermasalah adalah saya!
akhirnya saya selalu perang mulut bersama orangtua saya dan keluarga (dimana kedua abang saya juga mendukung!!mereka memang setan alas yang lupa masa muda milik saya)

dan saya pun mencoba memperbaharui hubungan saya dengan pria tersebut untuk menyenangkan hati orangtua kami berdua (dan itu terbukti dimana apapun yang saya minta dikabulkan)...
saya bisa melihat betapa bahagianya mereka dan betapa mereka mengekang saya untuk memilih lelaki saya sendiri!
saya tidak diizinkan bersama oranglain tapi hanya bersama pria tersebut saya diizinkan!
bahkan setiap permintaan saya akan dikabulkan apabila saya bisa bersama pria tersebut!
contohnya saat saya meminta rumah dan mobil sendiri, orangtua saya malah mengatakan akan diberikan dengan segera apabila saya jadi married dengan pria tersebut! jika tidak, saya tidak akan diberi sepersen pun harta keluarga!(SINTING)

dan akhirnya saya selalu menjual nama pria tersebut dan menceritakan apa yang saya ketahui tentang pria tersebut saat ini agar semua permintaan saya dikabulkan...hahhahaha

dan sekarang, tiba-tiba orangtua saya berbicara serius dan mengatakan bahwa saya harus memilih!
pria tersebut bentar lagi lulus dan akan bekerja, dan saya harus diiket dulu dengan dirinya!
saya ngeri mendengarnya karna teman saya saja harus tunangan dulu saat mengetahui pacarnya lulus test masuk di salah satu akademi, apalagi saya yang notabene lelaki tersebut akan lulus dari akademi tersebut!! mungkin saya akan segera dinikahkan!!
dan orangtua pria tersebut meminta saya segera mungkin ditunangkan dengan pria tersebut (kalo bisa langsung nikah tapi untung papa saya ngotot saya harus sarjana dulu)!
dan saya hanya bisa bengong!
bengong kayak sapi ompong mendengar itu semua...

jujur saya tidak tertarik dengan dirinya meskipun dia tertarik pada saya dan memiliki segala hal!
saya juga tidak siap untuk hubungan yang serius yang berlandaskan keluarga walaupun saya yakin saya akan tercukupi!
saya juga tidak bisa hubungan jarak jauh!

orangtua saya murka dengan alasan saya....
saya beri pengertian bahwa yang terbaik buat mereka bukanlah berarti pasti terbaik buat saya!
saya beri pengertian bahwa saya berhak menentukan masa depan saya dan saya belum mau berhubungan yang terlalu serius!
dan akhirnya saya mengatakan saya tidak akan hubungan jarak jauh, dan jika pria tersebut serius, dia harus bekerja dijogja...
dan orangtua saya bertanya jika dia dijogja saya akan menerima dia atau tidak...
dan saya bingung harus jawab apa padahal saya hanya asal ngomong!

tapi semua alasan saya tidak berguna, orangtua saya ngotot berharap sama saya...
dan sekarang saya bingung, memilih kebahagiaan orangtua saya atau kebahagiaan saya sendiri!
disisi lain jika saya bilang iya, saya harus siap2 diiket dan siap2 menjalani hubungan bersama orang yang tidak menarik bagi saya!
tapi jika saya bilang tidak, saya mengecewakan seluruh keluarga besar kami yang sudah berharap (terutama saya tidak tega melihat paras kekecewaan ayah saya yg selama ini selalu saya jaga agar jangan muncul untuk saya).

saya bilang beri saya kesempatan untuk memilih lelaki saya sendiri!
tetapi orangtua saya menolak!
bisa saja saya backstreet tapi saya tidak mau berbohong!
orangtua saya berfikiran kolot dimana lelaki pilihan saya pastilah tak punya masa depan (padahal saya pacaran belum tentu mau saya kawinin langsung, bisa saja putus atau apalah...), tapi pandangan orangtua saya terlalu jauh dan itu membuat saya bengong melihat pemikiran orangtua saya!

saya bingung...bener-bener bingung...
saya harus segera memilih dan memberi keputusan!
saya dilema...
oh dilema...
0 Responses

Posting Komentar