saya tidak tahu sapa yang salah dan sapa yang benar dalam permasalahan ini...
dia atau saya?
saya bingung melihat sikapnya yang seperti ini...
ada dua orang dari masa lalu saya yang saya berharap kembali lagi kepada saya...
dan saya bersyukur Tuhan mengabulkan salah satunya karena Tuhan membuka hati teman saya untuk datang pada saya dan minta maaf atas perbuatannya yang membuat persahabatan saya dan dia harus berakhir.
dan kabar baiknya juga, dia mau mengembalikan semua yang bukan menjadi haknya yang dia ambil dari saya.
dan sejak saat itu saya percaya, Tuhan memberikan waktu yang begitu lama untuk mengabulkan permohonan saya karena dia ingin menyadarkan saya untuk tetap percaya pada Dia maka semuanya akan terjadi.
dan saya juga percaya pada Tuhan bahwa suatu saat Tuhan pasti membawa teman saya satunya lagi untuk kembali mengisi hidup saya sebagai seorang teman.
tapi saya sadari juga, mungkin saja saya harus duluan membuka hati saya dengan mengirimnya sebuah pesan.
saya berharap dia menyadari pesan saya yang tulus ingin memperbaiki semuanya yang sudah berantakan.
tapi hasilnya???
dia benar2 memuakkan!
dulu2 saya juga akhirnya merendahkan diri saya untuk sms dia duluan setelah apa yang ia lakukan, tapi jawabannya hanya pendek2 seolah2 tidak niat untuk bersmsan sama saya...
saya sakit hati dan saya menyerah....
tapi kemaren malam saat saya cerita2 dengan Ica, dan ia menceritakan hal2 yang berbau "DIA", saya kembali merindukan DIA,,,,
yah,,,,saya benar2 kangen sama dia sebagai seorang teman...
dan semalaman saya tidak tidur hanya untuk memikirkan dia dan apa yang harus saya lakukan untuk mengembalikan keadaan semula...
ide teman saya yang menyuruh saya untuk menghubunginya lagi menghantui saya...
disamping harga diri saya yang tinggi, saya juga sudah terlanjur kecewa dengan sikap dia membalas sms saya dahulu apalagi sejak saat itu saya gak sms dia, dia malah gak berniat buat sms saya lagi.
itu sudah menandakan kalo dia memang tidak berniat berhubungan lagi dengan saya....
tapi akhirnya ego dan harga diri saya kalah...
kali ini saya berfikir tidak ada salahnya buat mencoba kembali, mana tahu nasib baik mengitari saya.
dan saya pun mengambil keputusan untuk merendahkan diri saya kembali dengan sms dia...
"Kunyuk!!! lagi apa? he3x... Sombongnya coibku neh kagak pernah hubungi coibnya.huhuhuhu. Tega u nyuk...hehehhehe"
begitulah sms saya yang pertama sengaja saya buat bercanda untuk menghilangkan kekakuan...
saya sms sekitar jam 1.28 dini hari dan baru dibalas 06.53
"Halo mer, q uda tdur smlm, bkn smbng, mngkn krn lg sbk kuliah n tgs2"
Oh no!!!!
saya shock menerima balasannya dan kembali hati saya sakit...
smsnya singkat dan keliatan sekali tidak ada niat dan bahagia di sana yang menunjukkan dia senang mendapat sms saya ataupun mau bersmsan sama saya lagi, atau bertanya balik tentang keadaan saya.
yah sudah saya jawab saja;
"Oh gitu yah...cm pengen ngobrol ma u aj. kangen ma teman lama. kyknya dah lama ga ngobrol bebas. ga enak aja dl berteman dekat sekarang kyk musuhan. okay deh, neh juga kyknya ganggu. ^_^ daaa...GBU"
dan tebak, dia tidak membalas sms saya untuk berkata tidak atau apalah sampe sekarang...
saya rasanya ingin menangis dan berteriak!!!
yang salah sebenarnya siapa????
siapa yang dikecewain dan dikhianati saat itu? saya
siapa yang merasa dibodohi dengan janji2 manisnya? saya
siapa yang menangis seminggu gara2 dia memilih bersama orang lain padahal dia sudah berjanji untuk bersama? saya
siapa yang setahun setengah gak bisa tidur nyenyak gara2 mimpi buruk tentang dia? saya
siapa yang begitu khawatir dengan dirinya jika sakit, statusnya aneh2, nemanin insomnia? saya
dan siapa yang duluan ninggalin? DIA
siapa yang pacaran duluan? DIA
siapa yang setelah pacaran gak mau hubungi saya lagi padahal saya sudah mencoba menghubungi dia dari mana saja? DIA
siapa yang ngumbar2 janji? DIA
siapa yang gak mau memperbaiki hubungan ini lagi? DIA dan DIA dan DIA!!!
saya benar2 kecewa dan gak tahu lagi harus bagaimana...
saya tidak suka memiliki musuh atau apapun yang dulunya baik berubah menjadi tidak baik
saya tulus ingin berteman kembali dan seperti dulu lagi tapi hanya sebagai teman
saya benar2 berharap dia kembali karena saya sangat teramat merindukan dia...
tapi
saya hanya bisa berharap Tuhan membuka pintu hatinya untuk menata ulang hatinya dalam menghadapi saya dan berfikir dewasa bahwa tak seharusnya dia bersikap seperti itu pada saya.
saya yang menjadi korban, kok malah dia pula yang semena2 pada saya dan bersikap seperti itu.
yang seharusnya marah dan seperti itu adalah saya.
karena saya yang paling banyak meneteskan airmata dan kecewa!
tapi itu sudah seperti itu, saya tak tahu harus bagaimana lagi.
saya sudah merendahkan martabat, harkat, dan harga diri saya DUA KALI!
dan saya tidak mau mengulanginya lagi!
kalo dia emang mau memperbaiki semuanya, maka saya dengan tangan terbuka dan sukacita menyambutnya
dan jika ia ingin saya memaafkannya, sudah dari dulu saya memaafkan dia!
tapi yang bisa merubah semuanya hanya dari DIA dan saya cuman berharap Tuhan membuka hatinya untuk kembali atau berharap Tuhan punya rencana besar yang menempatkan kami untuk bersama dalam suatu hal agar kami bisa berinteraksi layaknya seperti dulu.
mungkin itu satu2nya cara!