Unsinkable Soul
hati saya sedang kacau berantakan dan tidak mood, pikiran saya bercabang-cabang, dan tangan saya gatal untuk menulis apa yang sedang saya rasakan dan saya pikirkan...

akhirnya setelah 1,5 tahun saya menghindari permasalahan yang selalu menghantui saya, akhirnya saya sadar saya tidak bisa meninggalkan suatu keadaan begitu saja dengan ketidakjelasan...
ini membuat saya terlalu banyak befikir, menguras emosi saya, dan berakhir dengan tidur saya yang tidak nyenyak karena harus terbangun tiba2 hanya gara2 mimpi buruk akan masa lalu saya...
apalagi akhir2 ini saya sering ke gereja (bukan gereja di kost) dan mendapat banyak firman Tuhan yang mengingatkan saya dan menuntut saya untuk segera menepati janji saya...

setelah meminta dukungan dari sahabat saya atas kebenaran tindakan yang akan saya lakukan, saya berani untuk memulai duluan dan merendahkan harga diri saya..
saya pernah berjanji untuk berani menghadapi masa lalu saya apabila saya sudah tidak memiliki perasaan apapun dan sudah rela untuk melepaskannya...
saya tepatin janji yang saya buat karena bagi saya janji adalah hal penting yang harus ditepatin...

saya memulainya dengan mengirim sebuah SMS dengan sejuta perasaan yang bercampur aduk...
takut tidak ada balasan, cemas akan pikiran si masa lalu akan sms saya yang tiba2, dan takut kecewa bila si masa lalu malah menjawab sms saya dengan tidak mengenal saya...

dan ternyata apa yang saya prediksikan benar2 kejadian...
balasannya membuat jantung saya seperti jatuh dan berhenti berdetak (hmm...bahasa saya norak) dan rasa sesak langsung menyeruak di dada saya...

si masa lalu menjawab sms saya dengan meminta maaf bahwa dia tidak mengenal nomor saya....
saya shock, saya menjerit, dan saya hampir menangis...
tapi karena saya dari awalnya sudah berniat baik untuk memperbaharui hubungan ini, saya tetap sabar...sabar...dan sabar....
saya mengelus dada saya sesabar mungkin...

saya beritahu siapa diri saya dan akhirnya sms itu berlanjut....
namun lajutan sms itu tidak seperti yang saya harapkan....
saya merasa si masa lalu ogah2an menjawab sms saya karena balasan pendek2 dan tidak ada keinginan untuk bersms ria...
saya merasa si masa lalu merasa terganggu akan sms saya yang dadakan...
tapi biarlah, pikir saya...
saya hanya berniat baik untuk memperbaiki semuanya...
setidaknya saya sudah melakukan duluan, dan selanjutnya terserah pada si masa lalu dan Tuhan...
si masa lalu mau menghubungi saya lagi atau tidak setelah ini, terserah....

setidaknya saya sudah memberitahukan secara tersirat pada si masa lalu bahwa saya sudah tidak memiliki perasaan apapun dan masih menganggap si masa lalu adalah teman saya..
dan jika si masa lalu tidak seperti itu dan tetap tidak mau menghubungi saya lagi, saya hanya bisa pasrah dan mengikuti apapun keinginannya...
kapanpun si masa lalu datang pada saya, saya akan selalu ada...
karena saya masih sayang si masa lalu sebagai salah satu teman saya...

saya senang dengan keputusan yang sudah lama ingin saya lakukan tapi saya selalu mengulur waktu untuk melakukannya....
seorang teman mengatakan 'saat kamu melakukan kebaikan, janganlah berharap imbalannya, setidaknya kamu sudah melakukan hal yang baik daripada kamu mati penasaran dan menyesal'

saya setuju dan saya lakukan...
saya tidak berharap terlalu banyak akan lanjutan tindakan saya, namun saya berharap hubungan saya dengan si masa lalu bisa mencair dan menjadi lebih baik..

and now, i can move on without this problem again...
i can kept my promise that i will contact him if i dont have "feeling" with him anymore for saying hello as a friend...

hmpf...satu beban sudah terlepas dan saya bisa terbang sedikit lebih tinggi...
saya hanya bisa berharap beban2 lainnya segera lepas sehingga saya bisa terbang setinggi mungkin untuk mencapai impian saya yaitu Bahagia...

Lord and Time,plissss... make it go faster to come back to my happy heart....
0 Responses

Posting Komentar